Tingkat HDI Indonesia Diantara Negara-Negara ASEAN
ASPEK DAN PENYEBAB HUMAN DEVELOPMENT INDEX SERTA TINGKAT HUMAN DEVELOPMENT
INDEX DI ASEAN
PENDAHULUAN
Human
Development Index merupakan salah satu alat ukur untuk melihat aspek-aspek yang
relevan dengan pembangunan manusia. HDI sendiri dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang berkaitan dengan pembangunan manusia.
ASEAN adalah suatu organisasi yang terdiri
dari negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Tingkat HDI di kawasan
ASEAN bermacam-macam. Ada yang memiliki tingkat HDI yang sangat tinggi dan ada
yang memiliki tingkat HDI yang rendah. Peningkatan HDI sangat bergantung pada
seberapa besar tindakan pemerintah dalam upaya untuk membangun dan
mengembangkan manusianya ( masyarakat)
PERMASALAHAN
Human
Development Index (HDI) masing-masing negara berbeda-beda tergantung tingkat
pembangunan manusianya. Di ASEAN ada yang masuk dalam negara dengan tingkat HDI
yang tinggi, menengah, maupun rendah. Hal ini bisa terjadi karena tingkat
Sumber Daya Manusia setiap negara berbeda-beda. Perbedaan ini bisa menyebabkan
suatu kesenjangan antara negara-negara dengan tingkat HDI yang tinggi dengan
negara-negara dengan tingkat HDI yang rendah. Jika tidak ditangani dengan
bijaksana maka bisa menimbulkan konflik di ASEAN. Akan tetapi, HDI bisa menjadi
acuan masing-masing negara untuk lebih memajukan tingkat pembangunan manusia di
negara masing-masing.
Di
Indonesia sendiri, masing-masing provinsi memiliki tingkat HDI yang
berbeda-beda. Tingkat HDI yang tinggi biasanya terdapat pada provinsi yang
memiliki tingkat ekonomi yang memadai.
PEMBAHASAN
Human Development Index (HDI) merupakan
suatu angka yang menunjukkan tingkat pengembangan manusia di suatu negara. HDI
diukur berdasarkan pada tiga aspek utama, yaitu;
- Tingkat
Harapan Hidup (Longevity)
Aspek ini mengukur tingkat kelahiran dan
kesehatan masyarakat di suatu negara.
- Tingkat
Pengetahuan (Knowledge)
Aspek ini mengukur tingkat pendidikan dan
tingkat melek huruf (literacy rate)
masyarakat suatu negara, berapa banyak yang memperoleh pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi.
- Kualitas
Hidup
Aspek ini mengukur tingkat Gross Domestic
Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB).
Jadi, HDI tidak hanya dihitung dari tingkat
Pendapatan Negaranya tetapi juga memeperhatikan aspek lain yang penting dalam
pembangunan manusia yaitu tingkat harapan hidup dan tingkat pengetahuan.
Bahkan, ukuran tentang tingkat harapan hidup dan tingkat pengetahuan dianggap
lebih penting dibandingkan ukuran tingkat pendapatannya (GDP/PDB). Jika hanya
mengandalkan pengukuran pada tingkat PDB masing-masing negara maka belum bisa
mencerminkan pembangunan manusia di suatu negara karena bisa saja PDB hanya
dihasilkan oleh kalangan menengah ke atas sedangkan kalangan menengah ke bawah
tetap miskin dan tidak berpendidikan. Oleh karena itu, aspek pertama dan kedua
lebih berpengaruh dibandingkan jika hanya mengukur aspek ketiga saja.
Namun,
pada tahun 2010, pelaporan HDI memperhitungkan penyesuaian terhadap
adanya kesenjangan. Apabila tidak ada kesenjangan, maka Inequality Human Development Index (IHDI) akan sama nilainya dengan
Human Development Index (HDI).
Apabila terdapat kesenjangan, angka itu berbeda. Dengan adanya penyesuaian,
angka HDI secara menyeluruh mengalami penurunan. Negara-negara yang angka
HDInya rendah cenderung mempunyai kesenjangan yang tinggi sehingga lebih banyak
turun nilai HDInya setelah dilakukan proses penyesuaian. Disamping itu,
disajikan juga pelaporan setelah dilakukan penyesuaian adanya kesenjangan
gender atau gender inequality.
Penyesuaian kesenjangan gender ini berasumsi adanya ketidakadilan terhadap kaum
perempuan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian terhadap adanya
kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam semua aspek HDI yaitu dalam
bidang pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja.
Dari pengukuran aspek-aspek HDI
diatas, maka HDI suatu negara menurut UNDP report dapat dikelompokkan menjadi 4
golongan, yaitu:
- Very High Human
Development
Negara
yang masuk golongan ini berarti sangat memperhatikan pembangunan manusianya. Neagra
yang masuk golongan ini harus memiliki tingkat HDI antara 0,9 sampai 1 (dalam
rasio 0 sampai 1). Negara yang masuk golongan ini contohnya adalah United States (Amerika Serikat), Singapura , Brunei
Darusalam, dan sebagian besar negara-negara di Eropa
- High Human Development
Masing-masing negara bisa masuk golongan
ini hanya jika memiliki HDI berkisar 0,81 sampai 0,89 (dalam rasio 0 sampai 10).
Umumnya negara yang masuk golongan ini memperhatikan lebih memperhatikan
tingkat pembangunan manusianya. Negara yang masuk dalam golongan ini contohnya
adalah Bahrain, Argentina, dan Malaysia.
- Medium Human Development
Negara yang masuk golongan ini harus
memiliki tingkat HDI antara 5,1 samapai 7,9. Negara golongan ini sudah mulai
memperhatikan pembangunan manusianya. Biasanya negara yang masuk golongan ini
adalah negara-negara berkembang. Contoh negaranya adalah Thailand, Indonesia,
dan Vietnam
- Low Human Development
Negara yang masuk golongan ini memiliki
HDI antara 0 sampai 5,0. Negara yang masuk golongan ini kurang atau sama sekali
tidak memperhatikan pembangunan manusianya. Contoh negaranya adalah Timor
Leste, Togo, Senegal, Ethiopia
Organisasi yang biasanya mengeluarkan laporan
tingkat HDI adalah United Nation Development Programs (UNDP). Organisasi ini
secara berkala mengeluarkan laporan tingkat HDI tiap negara diukur dari
aspek-aspek pengukuran HDI.
PENYEBAB PERBEDAAN TINGKAT HDI
Perbedaan
tingkat HDI bisa disebabkan oleh banyak faktor, yaitu:
- Pendapatan
Perkapita
Pendapatan perkapita bisa dijadikan alat
ukur untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Indikator ini dapat menggambarkan
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, indikator ini
memiliki beberapa kelemahan yaitu bahwa kebanyakan belum terjadi pemerataan
distribusi pendapatan di seluruh daerah dalam suatu negara. Hal ini mengakibatkan
di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang belum makmur dan sejahtera.
Di samping itu, pendapatan per kapita bisa dipengaruhi oleh total penduduk
dalam suatu negara.
- Kegiatan
Bisnis dan Investasi
Jika kegiatan bisnis tidak berjalan lancar
maka tingkat pendapatan rendah sehingga PDB juga rendah. Investasipun juga
sangat mempengaruhi karena dengan adanya investasi maka kegiatan bisnis bisa
berjalan lancar karena ada suntikan dana investasi tersebut.
- Indeks
Kualitas Hidup
Indeks ini dihitung berdasarkan kepada (1)
angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi,
dan (3) angka melek huruf. Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan
kematian bayi akan dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat
kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung berhubungan dengan
kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf, dapat
menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil
pembangunan. Indeks ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena
tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para
anggotanya.
- Tingkat
Sumber Daya Manusia
Suatu negara harus terus meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusianya. Masyarakat harus terus di latih dan dididik untuk
meningkatkan kemampuannya. Selain itu, harus dikembangkan semangat kerja yang
tinggi sehngga tidak terjadi sikap malas dalam bekerja. Dengan tingkat SDM yang
tinggi, maka dapat meningkatkan pendapatannya karena masyarakat lebih senang
bekerja sehingga tingkat pengangguran kecil. Hal ini bisa meningkatkan HDI.
- Pendidikan
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi,
maka pengetahuan masyarakat tentang segala sesuatu juga akan tinggi. Dengan
begitu, masyarakat dapat berpikir secara logis dalam menata kehidupan yang akan
datang dan dapat menghasilkan segala sesuatu yang baik.
HDI DI NEGARA-NEGARA ASEAN
Dari
data dari UNDP Report, negara ASEAN yang tercantum dalam laporan tersebut ada
11, yaitu:
- Singapura
Pada tahun 2007, Singapura berada pada
posisi ke 23 dengan indeks 0,944. Dan pada tahun 2009 masih berada pada posisi
yang sama yaitu 23. Sedangkan pada tahun 2010 IDP Singapura turun pada posisi
27. Singapura merupakan negara dengan tingkat HDI tertinggi di ASEAN.
- Brunei
Darusalam
Pada tahun 2007, HDI Brunei Darusalam
berada pada posisi 30 dengan indeks 0,920. Pada tahun 2009 masih berada pada
posisi yang sama yaitu 30 sedangkan pada tahun 2010 turun ke posisi 37. Brunei
merupakan negara tertinggi kedua setelah Singapura dalam hal HDI
- Malaysia
Pada tahun 2007 Malaysia berada pada
posisi 66 dengan indeks HDI sebesar 0,829. Pada tahun 2009 masih berada pada
posisi yang sama. Tahun 2010 meningkat ke posisi 57.
- Thailand
Tahun 2007 Thailand berada pada posisi 87
dengan indeks 0,783. Tahun 2009 masih di posisi yang sama. Tahun 2010 posisinya
turun ke 92
- Filipina
Filipina berada pada posisi 105 pada tahun
2007 dengan indeks 0,751. Tahun 2009 masih berada pada posisi yang sama. Pada tahun 2010 posisinya meningkat ke 97
- Indonesia
Pada tahun 2007 Indonesia berada pada posisi
111 dengan indeks 0,734. Tahun 2009 masih pada posisi yang sama. Posisi
Indonesia meningkat pada tahun 2010 pada urutan ke 108
- Vietnam
Tahun 2007, Vietnam berada pada posisi 116
dengan 0,725. Tahun 2009 masih pada posisi yang sama. Pada tahun 2010 naik ke
posisi 113.
- Laos
Tahun 2007 berada pada posisi 133 dengan
indeks 0,619. Tahun 2009 masih berada pada posisi 133. Tahun 2010 naik ke
posisi 122.
- Kamboja
Tahun 2007 berada pada posisi 137 dengan
indeks 0,593. Tahun 2009 masih di posisi 137. Tahun 2010 naik ke posisi 124.
- Myanmar
Tahun 2007 berada pada posisi 138 dengan
indeks 0,586. Tahun 2009 masih di posisi 138. Tahun 2010 naik ke posisi 132
tetapi levelnya turun dari medium human development ke golongan low human
development
- Timor
Leste
Timor Leste pada tahun 2007 berada pada
posisi 162 dengan indeks 0,489 dan masuk dalam golongan low human development.
Tahun 2009 masih di posisi yang sama. Tahun 2010 posisinya meningkat ke 120 dan
menyaingi HDI dari negara Kamboja dan Myanmar. Golongannyapun juga naik ke
golongan medium human development.
Dari data tersebut (UNDP Report) maka
negara-negara ASEAN pada tahun 2010 jika dikelompokkan berdasarkan golongannya
menjadi:
- Very High
Human Development : Singapura dan Brunei Darusalam
- High Human
Development : Malaysia
- Medium
Human Development : Thailand, Filipina, Indonesia, Vietnam, Laos, Timor
Leste, dan Kamboja
- Low Human
Development : Myanmar
Singapura bisa berada pada golongan Very High Human Development dikarenakan
Pemerintah Singapura sangat memperhatikan pembangunan manusianya. Masyarakat
Singapura dikenal gila kerja, yang lebih memilih bekerja dibandingkan harus di
rumah. Hal ini mengakibatkan etos kerja masyarakat Singapura tinggi. Dengan
semangat kerja yang tinggi ini maka akan meningkatkan pendapatan nasional yang
kemudian dapat disalurkan dalam hala pendidikan, dll. Di samping itu, Singapura
memiliki daerah yang kecil dan penduduknya juga tidak terlalu banyak. Kkegiatan
investasi di Singgapura juga tinggi. Banyak Penanam Modal Asing (PMA) yang
menanamkan modalnya di Singapura karena menganggap Singapura memiliki potensi
bisnis yang tinggi.
Brunei Darusalam bisa masuk golongan Very High Human Development dikarenakan
pendapatan nasional darri negara ini sangat tinggi yang diperoleh dari sektor
minyak karena Brunei termasuk penghasil minyak yang besar. Di samping itu,
penduduk Brunei bisa di bilang sedikit sehingga pendapatan per kapita nya
sangat tinggi. Dengan PDB yang tinggi maka kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakatnya terjamin serta bidang pendidikan bisa didukung sepenuhnya.
Sedangkan Indonesia masuk dalam golongan Medium Human Development. Pndapatan
Nasional Indonesia sebenarnya tinggi tetapi tidak sebanding dengan jumlah
penduduknya yang sangat banyak sehingga pendapatan per kapitanyapun menjadi
sedikit. Jika ingin masuk ke golongan High
Human Development maupun Very High
Human Development, maka Indonesia harus memperbaiki kondisinya karena masih
banyak yang harus diperbaiki. Masih banyak terjadi korupsi serta dana untuk
pendidikan yang masih minim terbukti dengan masih banyaknya anak yang putus
sekolah. SDMnyapun juga rendah. Di samping itu pemerataan pandapatan
nasionalnya masih belum merata, masih banyak daerah yang miskin.
Perkembangan
tingkat HDI dari negara Timor Leste yang tergolong negara baru cukup pesat.
Dari tahun 2007 sampai 2009 yang berada pada golongan Low Human Development, pada tahun 2010 bisa naik menjadi Medium Human Development bahkan bisa
diatas negara Kamboja dan Myanmar. Dilihat dari kondisi negara Timor Leste yang
termasuk baru merdeka dengan negara kecil dan sumber daya yang tidak terlalu
banyak, Timor Leste bisa memajukan tingkat HDInya dengan pesat.
TINGKAT HUMAN DEVELOPMENT INDEX DAERAH-DAERAH DI INDONESIA
Berikut
daftar HDI daerah-daerah di Indonesia:
67,7
|
64,3
|
65,8
|
68,7
|
69,57
|
70,10
|
70,59
|
71,17
|
|
69,4
|
65,3
|
66,0
|
68,7
|
69,05
|
69,41
|
70,35
|
70,76
|
|
70,5
|
66,6
|
68,8
|
71,4
|
72,03
|
72,46
|
72,78
|
73,29
|
|
69,2
|
65,8
|
67,5
|
70,5
|
71,19
|
71,65
|
72,23
|
72,96
|
|
67,6
|
67,3
|
69,1
|
72,2
|
73,63
|
73,81
|
74,63
|
75,09
|
|
69,3
|
65,4
|
67,1
|
70,1
|
70,95
|
71,29
|
71,46
|
71,99
|
|
68,0
|
63,9
|
66,0
|
69,6
|
70,23
|
71,09
|
71,40
|
72,05
|
|
68,4
|
64,8
|
66,2
|
69,9
|
71,09
|
71,28
|
71,57
|
72,14
|
|
67,6
|
63,0
|
65,8
|
68,4
|
68,85
|
69,38
|
69,78
|
70,30
|
|
-
|
-
|
65,4
|
69,6
|
70,68
|
71,18
|
71,62
|
72,19
|
|
-
|
-
|
-
|
70,8
|
72,23
|
72,79
|
73,68
|
74,18
|
|
76,1
|
72,5
|
75,6
|
75,8
|
76,07
|
76,33
|
76,59
|
77,03
|
|
68,2
|
64,6
|
65,8
|
69,1
|
69,93
|
70,32
|
70,71
|
71,12
|
|
67,0
|
64,6
|
66,3
|
68,9
|
69,78
|
70,25
|
70,92
|
71,60
|
|
71,8
|
68,7
|
70,8
|
72,9
|
73,50
|
73,70
|
74,15
|
74,88
|
|
65,5
|
61,8
|
64,1
|
66,8
|
68,42
|
69,18
|
69,78
|
70,38
|
|
-
|
-
|
66,6
|
67,9
|
68,80
|
69,11
|
69,29
|
69,70
|
|
70,1
|
65,7
|
67,5
|
69,1
|
69,78
|
70,07
|
70,53
|
70,98
|
|
56,7
|
54,2
|
57,8
|
60,6
|
62,42
|
63,04
|
63,71
|
64,12
|
|
60,9
|
60,4
|
60,3
|
62,7
|
63,59
|
64,83
|
65,36
|
66,15
|
|
63,6
|
60,6
|
62,9
|
65,4
|
66,20
|
67,08
|
67,53
|
68,17
|
|
71,3
|
66,7
|
69,1
|
71,7
|
73,22
|
73,40
|
73,49
|
73,88
|
|
66,3
|
62,2
|
64,3
|
66,7
|
67,44
|
67,75
|
68,01
|
68,72
|
|
71,4
|
67,8
|
70,0
|
72,2
|
72,94
|
73,26
|
73,77
|
74,52
|
|
71,8
|
67,1
|
71,3
|
73,4
|
74,21
|
74,37
|
74,68
|
75,16
|
|
66,4
|
62,8
|
64,4
|
67,3
|
68,47
|
68,85
|
69,34
|
70,09
|
|
66,0
|
63,6
|
65,3
|
67,8
|
68,06
|
68,81
|
69,62
|
70,22
|
|
66,2
|
62,9
|
64,1
|
66,7
|
67,52
|
67,80
|
68,32
|
69,00
|
|
-
|
-
|
64,1
|
65,4
|
67,46
|
68,01
|
68,83
|
69,29
|
|
-
|
-
|
-
|
64,4
|
65,72
|
67,06
|
67,72
|
68,55
|
|
68,2
|
67,2
|
66,5
|
69,0
|
69,24
|
69,69
|
69,96
|
70,38
|
|
-
|
-
|
65,8
|
66,4
|
66,95
|
67,51
|
67,82
|
68,18
|
|
-
|
-
|
-
|
63,7
|
64,83
|
66,08
|
67,28
|
67,95
|
|
60,2
|
58,8
|
60,1
|
60,9
|
62,08
|
62,75
|
63,41
|
64,00
|
Dari data yang dilansir oleh UNDP tersebut
di atas, masih terdapat daerah-daerah dengan tingkat HDI yang rendah di
Indonesia contohnya Nusa Tenggara Barat dan Papua. Tingkat HDI yang tinggi lebih
banyak di dominasi oleh provinsi yang tingkat ekonominya tinggi dan merupakan
kota-kota besar.
KESIMPULAN
Tingkat
Human Development Index masing-masing negara bisa berbeda-beda. Setiap negara
dituntut untuk meningkatkan HDInya. HDI bisa ditingkatkan dengan memperbaiki
indikator-indikator atau aspek-aspek yang berpengaruh dalam pengukuran HDI,
yaitu dengan cara:
- Lebih
peduli terhadap pendidikan masyarakat
- Distribusi
pendapatan harus merata dengan cara membangun pusat industri dan bisnis
tidak hanya di kota-kota besar
- Pemerintah
lebih peduli terhadap kesehatan masyarakat bisa dengan anggapan bahwa satu
nyawa lebih berarti dibanding uang bermilyar-milyar.
- Meingkatkan
kegiatan investasi dan membangun daerah-daerah pusat industri selain di
kota-kota besar
Nb : Data yang digunakan diatas hanya sampai tahun 2010. Oleh karena itu kemungkinan sekarang banyak terjadi perubahan...
Read Users' Comments (0)