Kecelakaan Marco Simoncelli di Sepang, Malaysia

Motogp kembali kehilangan salah satu ridernya, setelah tahun kemarin Shoya Tomizawa dari kelas moto2, sekarang Marco Simoncelli dari kelas primer. Kejadian ini sangat disayangkan karena Marco Simoncelli sedang dalam performa terbaiknya walaupun banyak kritik terhadapnya. Meskipun begitu, semua rider motogp sangat berduka dan merasa kehilangan.
Selamat Jalan Marco, Semoga arwahmu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

UTANG JANGKA PENDEK

UTANG JANGKA PENDEK DAN KONTINJENSI

KEWAJIBAN LANCAR
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEWAJIBAN?
            Kewajiban(liabilities)adalah “kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.”
Karakteristik umum Liabilities:
  1. Merupakan kewajiban saat ini yang memerlukan penyelesaian dengan kemungkinan transfer masa depan atau penggunaan kas,barang atau jasa.
  2. Merupakan kewajiban yang tidak dapat dihindari
  3. Transaksi atau kejadian lainnya yang menciptakan kewajiban itu harus telah terjadi.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEWAJIBAN LANCAR?
Kewajiban Lancar(Current Liabilities) adalah “kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, atau penciptaan kewajiban lancar lain.”
            Siklus operasi(operating cycle) adalah periode waktu yang diperlukan antara akuisisi barang dan jasa yang terlibat dalam proses manufaktur serta realisasi kas akhir yang dihasilkan dari penjualan dan penagihan selanjutnya.
            Terdapat banyak jenis kewajiban lancar yang berbeda, yaitu:
1.Hutang Usaha
Hutang Usaha (Account Payable), atau hutang dagang(trade accounts payable), merupakan saldo yang terhutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang dibeli dengan akun terbuka atau secara kredit.
2.Wesel Bayar
Wesel Bayar(notes payable) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal tertentu di masa depan dan dapat berasal dari pembelian, pembiayaan, atau transaksi lainnya.
Wesel dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1.      Penerbitan Wesel dengan Bunga
2.      Penerbitan Wesel Tanpa Bunga
3.Jatuh Tempo Berjalan Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo saat ini tidak boleh dicatat sebagai kewajiban lancar jika akan:
a.       ditarik atau dilunasi dengan aktiva yang terakumulasi untuk tujuan tersebut yang secara layak tidak ditunjukkan sebagai aktiva lancar
b.      didanai kembali atau dilunasi dari hasil penerbitan hutang baru
c.       dikonversi menjadi modal sah
Akan tetapi, kewajiban yang jatuh tempo karena permintaan(daoat ditagih oleh kreditor) atau akan jatuh tempo atas permintaan dalam jangka satu tahun(atau siklus operasi, jika lebih lama), harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.
4.Kewajiban Jangka Pendek yang Diharapkan akan Didanai Kembali
Suatu perusahaan diharuskan untuk mengeluarkan kewajiban jangka pendek dari kewajiban lancar hanya jika kedua kondisi berikut dipenuhi:
a.       Perusahaan harus memiliki rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar jangka panjang
b.      Perusahaan harus menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan pendanaan kembali itu.
5.Hutang Dividen
Hutang Dividen tunai(cash dividend payable) adalah jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi.
6.Deposito yang Dapat Dikembalikan
Deposito kas yang dapat dikembalikan(returnable cash deposits) dapat diterima dari pelanggan untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau jasa atau sebagai jaminan untuk menutup pembayaran kewajiban yang diharapkan di masa depan.
7.Pendapatan Diterima Di Muka
Bagaimana perusahaan memperhitungkan pendapatan diterima di muka(unearned revenue) yang diterima sebelum barang dikirimkan atau jasa dilakukan?
a.       Ketika uang muka diterima, Kas di debet dan akun kewajiban lancar yang mengidentifikasi sumber pendapatan diterima di muka dikredit
b.      Ketika pendapatan diterima di muka, akun pendapatan diterima di muka didebet, dan akun pendapatan yang diterima dikredit.
8.Hutang Pajak Penjualan
Akun Hutang Pajak Penjualan harus merefleksikan kewajiban untuk pajak penjualan yang terhutang kepada berbagai lembaga pemerintah.
         Apabila penagihan pajak penjualan yang dikredit ke akun kewajiban tidak sama dengan kewajiban yang dihitung oleh rumus pemerintah, maka penyesuaian atas akun kewajiban dapat dibuat dengan mengakui keuntungan atau kerugian atas penagihan pajak penjualan.
9.Hutang Pajak Properti
Pada umumnya dasar yang paling dapat diterima untuk pajak properti adalah akrual bulanan pada pembukuan wajib pajak selama periode fiskal dari otoritas pajak yang mengenakan pajak itu. Metode ini membebankan pajak pada periode di mana pajak itu digunakan oleh unit pemerintah untuk menyediakan manfaat bagi pemilik properti.
10.Hutang Pajak Penghasilan
11.Kewajiban yang Berhubungan dengan Karyawan
Jumlah yang terhutang kepada karyawan untuk gaji atau upah pada akhir periode akuntansi dilaporkan sebagai kewajiban lancar. Selain itu, beberapa pos yang berhubungan dengan kompensasi karyawan juga sering dilaporkan, yaitu:
a.       Pemotongan Gaji
b.      Absensi yang dikompensasi
c.       Bonus

KONTINJENSI
            Kontinjensi(contingencies) didefinisikan dalam FASB Statement No. 5 “sebagai kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai keuntungan(keuntungan kontinjensi) atau kerugian(kerugian kontinjensi) untuk perusahaan yang pada akhirnya akan diselesaikan apabila satu atau lebih kejadian di masa depan terjadi atau tidak terjadi.”

KEUNTUNGAN KONTINJENSI
Jenis keuntungan kontinjensi yang khas adalah:
  1. Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya
  2. Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak
  3. Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan
  4. Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan

KERUGIAN KONTINJENSI
Kerugian Kontinjensi(loss contingencies) adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian atas kemungkinan terjadinya kerugian.
            Suatu estimasi kerugian dari kerugian kontinjensi harus diskrualkan dengan membebankannya ke beban dan kewajiban dicatat hanya jika kedua kondisi berikut dipenuhi:
  1. Informasi yang tersedia sebelum penerbitan laporan keuangan menunjukkan bahwa kemungkinan besar suatu kewajiban telah terjadi pada tanggal laporan keuangan
  2. Jumlah kerugian dapat diestimasi secara layak
Beberapa kerugian kontinjensi yang lebih umum adalah:
  1. Perkara Pengadilan, Klaim, dan Pengenaan
  2. Biaya Jaminan dan Garansi
  3. Premi dan Kupon
  4. Kewajiban Lingkungan
  5. Risiko Asuransi Sendiri

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah kewajiban harus dicatat berkaitan dengan perkara pengadilan yang ditunda atau yang mengancam dan klaim serta pengenaan aktual atau yang mungkin, yaitu:
  1. Periode waktu di mana penyebab tindakan yang mendasari terjadi
  2. Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan
  3. Kemampuan untuk membuat estimasi yang layak atas jumlah kerugian

Jika sangat mungkin bahwa pelanggan akan mengajukan klaim menurut jaminan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang telah di jual dan estimasi yang layak atas biaya yang terlibat dapat dilakukan, maka metode akrual harus digunakan. Biaya jaminan menurut dasar akrual dapat dibebankan ke beban operasi pada tahun penjualan.

Premi, penawaran kupon, dan rabat diberikan untuk menstimulasi penjualan, dan biayanya harus dicatat sebagai beban pada periode penjualan yang memperoleh manfaat dari rencana premi.

PENYAJIAN DAN LAPORAN
            Akun kewajiban lancar umumnya disajkan sebagai klasifikasi pertama dalam kelompok kewajiban dan ekuitas pemegang saham pada neraca. Dalam kelompok kewajiban lancar akun-akun itu dapat dicatat menurut jatuh temponya, dalam jumlah yang menurun, atau menurut preferensi likuidasinya. Informasi yang terinci dan bersifat tambahan mengenai kewajiban lancar harus memadai untuk memenuhi persyaratan pengungkapan penuh. Jika kerugian sangat mungkin atau dapat diestimasi, tetapi tidak keduanya, dan jika paling sedikit terdapat kemungkinan yang layak bahwa kewajiban mungkin akan terjadi, maka pengungkapan harus dibuat dalam catatan mengenai sifat kontinjensi dan estimasi diberikan untuk kerugian yang mungkin. Dua rasio yang digunakan untuk menganalisis likuiditas adalah rasio lancar dan rasio cepat.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

UTANG JANGKA PANJANG

UTANG JANGKA PANJANG

BAGIAN SATU
HUTANG OBLIGASI
            Hutang jangka panjang(long-term debt) terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama. Pada umumnya hutang jangka panjang memiliki berbagai ketentuan atau pembatasan(covenents or restriction) untuk melindungi baik peminjam maupun pemberi pinjaman. Ketentuan dan persyaratan persetujuan lainnya antara peminjam dan pemberi pinjaman dinyatakan dalam identure obligasi atau perjanjian wesel.

PENERBITAN OBLIGASI
            Obligasi adalah jenis hutang jangka panjang yang paling sering dilaporkan dalam neraca perusahaan. Tujuan utama dari obligasi adalah untuk meminjam dalam jangka panjang apabila jumlah modal yang diperlukan terlalu besar untuk disediakan oleh satu pemberi pinjaman. Obligasi yang timbul dari suatu kontrak dikenal sebagai indenture obligasi(bond indenture) dan merupakan janji untuk membayar: 1. sejumlah uang yang sudah ditetapkan pada tanggal jatuh tempo, ditambah 2. bunga periodik pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh tempo(nilai nominal). Keseluruhan obligasi yang diterbitkan dapat dijual kepada bank investasi yang bertindak sebagai agen penjualan dalam proses pemasaran obligasi.

JENIS OBLIGASI
  1. Obligasi Berjaminan dan Tanpa Jaminan
  2. Obligasi Berjangka,Obligasi Berseri, dan Obligasi yang Dapat Ditebus
  3. Obligasi Konvertibel, Obligasi yang Didukung Komoditas, dan dengan Diskonto Besar
  4. Obligasi Terdaftar dan Obligasi Atas Unjuk(Kupon)
  5. Obligasi Laba dan Obligasi Pendapatan

PENILAIAN HUTANG OBLIGASI-DISKONTO DAN PREMI
            Harga jual obligasi ditetapkan oleh fenomena umum seperti penawaran dan permintaan dari pembeli serta penjual, resiko relatif, kondisi pasar, dan keadaan perekonomian. Masyarakat investasi menilai obligasi pada nilai sekarang dari arus kas masa depannya, yang terdiri dari bunga dan pokok. Suku bunga yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas ini adalah suku bunga yang memberikan pengembalian atas investasi yang dapat diterima, yang sebanding dengan karakteristik risiko penerbitnya.
            Suku bunga yang ditulis dalam persyaratan indenture obligasi dikenal sebagai suku bunga ditetapkan, kupon, atau nominal. Suku bunga ini dinyatakan sebagai persentase dari nilai nominal, yang disebut juga nilai pari(par value), jumlah pokok(principal amount), atau nilai jatuh tempo(maturity value) obligasi tersebut. Jika suku bunga yang dikenakan kepada pembeli berbeda dengan suku bunga ditetapkan, maka nilai sekarang obligasi ayng dihitung oleh pembeli akan berbeda dengan nilai nominal obligasi tersebut. Selisih antara nilai nominal dan nilai sekarang obligasi disebut diskonto atau premi. Jika obligasi dijual lebih rendah dari nilai nominalnya, maka obligasi tersebut dijual dengan diskonto. Jika obligasi dijual lebih tinggi dari nilai nominalnya, maka obligasi tersebut dijual daengan premi.

PERIODE BUNGA EFEKTIF
            Prosedur yang dipilih profesi akuntansi untuk amortisasi diskonto atau premi adalah metode bunga efektif(disebut juga amortisasi nilai sekarang). Dalam metode bunga efektif:
  1. Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai tercatat obligasi pada awal periode dengan suku bunga efektif.
  2. Amortisasi diskonto dan premi obligasi kemudian ditentukan dengan membandingkan beban bunga obligasi terhadap bunga yang dibayarkan.
Metode bunga efektif menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan persentase konstan dari nilai tercatat obligasi itu.
            Metode bunga efektif dan metode garis lurus keduanya menghasilkan jumlah total beban bunga yang sama selama jangka waktu obligasi, dan jumlah tahunan beban bunga umumnya sama. Akan tetapi, apabila jumlah tahunan berbeda secara material, maka metode bunga efektif disyaratkan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Klasifikasi Diskonto dan Premi
            Diskonto obligasi berarti perusahaan meminjam lebih kecil dari nilai nominal atau nilai jatuh tempo obligasi tersebut dan karenanya menghadapi suku bunga aktual(efektif) yang lebih tinggi daripada suku bunga ditetapkan(nominal). Secara konseptual, diskonto hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban, yaitu pengurangan dari jumlah nominal atau jatuh tempo kewajibanyang berhubungan. Akun ini disebut sebagai akun kontra.
            Secara konseptual, premi hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban, yakni penambahan pada jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan. Akun ini disebut sebagai akun ajun atau akun pengimbang(adjunct account). Akibatnya, profesi mensyaratkan agar diskonto obligasi dan premi obligasi dilaporkan sebagai pengurangan langsung dari atau penambahan pada jumlah nominal obligasi.

BIAYA PENERBITAN OBLIGASI
            GAAP yang dapat diterima untuk biaya penerbitan obligasi adalah memperlakukannya sebagai beban yang ditangguhkan dan mengamortisasikannya selama umur hutang tersebut.

OBLIGASI TREASURI
            Obligasi Treasuri(treasury bonds) adalah hutang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang menerbitkannya atau agen atau trustee atau perwaliannya dan belum dibatalkan.

PELUNASAN HUTANG LEBIH AWAL
            Jumlah yang dibayarkan atas pelunasan lebih awal atau penebusan sebelum jatuh tempo mencakup setiap premi penarikan dan beban reakuisisi, yang disebut sebagai harga reakuisisi(reacquisition price). Pada tanggal tertentu, jumlah tercatat bersih(net carrying amount) dari obligasi adalah jumlah yang akan dibayarkan pada jatuh tempo, yang disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi, dan biaya penerbitan. Setiap kelebihan dari jumlah bersih yang tercatat diatas harga reakuisisi merupakan keuntungan dari reakuisisi, sementara kelebihan harga reakuisisi di atas jumlah tercatat bersih disebut kerugian dari pelunasan lebih awal. Pada saat reakuisisi, premi atau diskonto yang belum diamortisasi, dan setiap biaya penerbitan obligasi, harus diamortisasi sampai tanggal reakuisisi. Keuntungan dan kerugian tersebut akan diakui saat ini dalam laba dan diklasifikasikan sebagai pos luar biasa.

BAGIAN  DUA
WESEL BAYAR JANGKA PANJANG
            Akuntansi untuk wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada nilai sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan, di mana setiap premi dan diskonto diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut.

WESEL DITERBITKAN PADA NILAI NOMINAL
            Jika nilai sekarang wesel sama dengan nilai nominalnya, maka tidak ada premi atau diskonto yang diakui.

WESEL TIDAK DITERBITKAN PADA NILAI NOMINAL
  1. Wesel dengan Bunga Nol
  2. Wesel Berbunga

WESEL BAYAR DALAM SITUASI KHUSUS
            Situasi khusus dalam wesel bayar ada 3, yaitu:
  1. Wesel diterbitkan untuk kas dan hak-hak lainnya
  2. Wesel diterbitkan untuk properti, barang, dan jasa
  3. Bunga terkait(imputed interest)

WESEL BAYAR HIPOTIK
            Wesel bayar hipotik(mortgage notes payable) adalah wesel promes yang dijamin dengan suatu dokumen yang disebut hipotik yang menggadaikan hak atas properti sebagai jaminan pinjaman. Wesel bayar hipotik lebih sering digunakan oleh perusahaan perorangan atau persekutuan daripada korporasi karena perusahaan korporasi lebih senang dengan obligasi yang lebih banyak memberikan pinjaman. Pembayaran wesel bayar hipotik bisa dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo atau bisa juga dengan cara angsuran selama umur pinjaman.

BAGIAN TIGA
PELAPORAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG

PEMBIAYAAN DI LUAR NERACA
            Pembiayaan di luar neraca(off-balance-sheet financing) adalah suatu upaya untuk meminjam uang dengan cara sedemikian rupa sehingga kewajibannya tidak tercatat.
Ilustrasi
            Salah satu bentuk pembiayaan di luar neraca adalah perjanjian pembiayaan proyek(project financing arrangements). Perjanjian pembiayaan ini timbul apabila:
  1. dua entitas atau lebih membentuk entitas baru untuk membangun suatu pabrik operasi yang akan digunakan oleh kedua belah pihak.
  2. entitas baru itu meminjam dana untuk membangun proyek tersebut dan membayar hutang dari hasil yang diterima proyek.
  3. pembayaran hutang dijamin oleh perusahaan yang membentuk entitas baru itu.
Keunggulan dari perjanjian ini adalah perusahaan yang membentuk entitas baru tidak harus melaporkan kewajiban pada pembukuannya.
            Bentuk perjanjian proyek ada dua, yaitu:
  1. Kontrak ambil-atau-bayar(take-or-pay contract)
  2. Perjanjian through-put(through-put agreements)
Dasar Pemikiran
            Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan berusaha mengadakan perjanjian pembiayaan diluar neraca
  1. Banyak yang berpendapat bahwa peniadaan hutang akan mempertinggi mutu neraca dan memungkinkan kredit diperoleh dengan lebih cepat serta dengan biaya yang lebih ringan
  2. Ketentuan pinjaman seringkali menetapkan pembatasan atas jumlah hutang yang dapat dimiliki
  3. Dikemukakan oleh beberapa pihak bahwa sisi aktiva dari neraca dinyatakan terlalu rendah. Sebagai contoh: perusahaan yang menggunakan metode LIFO seringkali mempunyai jumlah persediaan, properti, pabrik, dan peralatan jauh lebih rendah dari nilai berjalan. Sebagai pengimbang terhadap nilai yang rendah ini, beberapa manajemen berpendapat bahwa bagian dari hutang itu tidak perlu dilaporkan. Dengan kata lain, jika aktiva dilaporkan pada nilai berjalan, maka tidak disangsikan lagi akan terdapat tekanan yang lebih ringan untuk pembiayaan di luar neraca.

PENYAJIAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG
Penyajian Hutang Jangka Panjang
            Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar seringkali hanya melaporkan satu jumlah dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul dalam catatan yang menyertainya. Setiap aktiva yang digadaikan sebagai jaminan atas hutang itu harus ditunjukkan dalam kelompok aktiva di neraca. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan sebagai kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain aktiva lancar. Jika hutang itu akan di danai kembali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana pelunasan obligasi, maka hal itu harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dan disertai dengan catatan penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam likuidasinya. Pengungkapan juga diperlukan pada pembayaran masa depan untuk kebutuhan dana pelunasan dan jumlah jatuh tempo hutang jangka panjang selama 5 tahun ke depan.
Analisis Hutang Jangka Panjang
            Rasio hutang terhadap total aktiva dan berapa kali bunga dihasilkan adalah dua rasio yang memberikan informasi tentang kemampuan membayar hutang dan solvensi jangka panjang perusahaan.











  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS